Bercermin dengan Lembayung Senja
"BERCERMIN DENGAN LEMBAYUNG SENJA"
Dalam istilah alam kita mengenal saat lembayung. Lembayung adalah
saat – saat terakhir dari senja atau batas akhir senja. Lembayung sendiri
memiliki arti merah jingga, yaitu ketika Sang Surya berangsur –angsur kembali ke tempat
peraduan.Namun, taukah kita bahwa saat – saat lembayung memiliki makna
filosofis yang tinggi dalam kehidupan manusia ?
Lembayung senja merupakan fase ketika Sang Surya berlahan
terbenam di ufuk barat, yaitu dengan mulai merendahnya sekitar pukul 03.00 sore hari. Karna pada saat itu terjadi
peralihan sinar matahari yang berwarna keemas – emasan menjadi merah jingga dan
udara panas yang menyengat akan berangsur –angsur menjadi dingin sejuk karna tiba waktu lembayung.
Waktu lembayung senja merupakan fase puncak dari pergerakan
matahari dalam satu hari, sehingga matahari telah utuh terbenam diufuk barat
secara berlahan – lahan dan berganti dengan kegelapan. Beruntung sekali umat
manusia bilamana masih menjumpai lembayung senja. Yaitu saat – saat romantis
orang menyebutnya.
Lembayung senja juga bermakna fase penyempurnaan, karna pada saat – saat inilah dimulainya pergantian hari dalam penanggalan islam. Sehingga saat adzan Magrib dikumandangkan itu berarti menunjukan permulaan suatu hari, bukan ketika jam menunjkukan pukul duabelas malam. Dengan sistem seperti inilah penyempurnaan hari dalam Islam ditandai dengan lembayung senja.
Bila kita mau sedikit bertabayyun, sebenarnya fase lembayung
senja memiliki makna yang dalam yang dapat dijadikan pelajaran hidup bagi umat
manusia.
Dalam pegangangan hidup orang islam bahwa manusia merupakan manusia yang lemah tak berdaya,
manusia bukanlah makhluq yang kekal, yang kekal hanyalah s
ang pencipta. Sadar akan
jiwanya yang tidak sempurna sehingga sang pencipta menyuruh kepada umatnya agar
menyempurnakan kehidupanya sesuai dengan apa yang telah diajarkan. Usia begitu
cepat menjadi tua, sedang kematian begitu dekat dengan manusia.
Tuhan mengajarkan kepada umat manusia sikap yang seharusnya
mereka lakukan sebelum kematian datang,
yaitu dengan menciptakan lembayung senja
sebelum tiba kegelapan yaitu ketika matahari memancarkan cahaya yang menghiasi
cakrawala sehingga menjadi merah jingga sebelum akhirnya hilang ditelan oleh
kegelapan malam.
Meskipun hanya sebentar, bayangan senja yang indah akan
selalu di ingat dibenak manusia yang pernah melihatnya. Sebelum kematian menjelang,
manusia harus menyiapkan bekalnya agar kelak ketika kematian tiba dihadapanya
ia sudah siap dengan segala bekal, baik bekal berupa iman maupun sikap yang
harus ia pertanggung jawabkan di hadapan Sang Khaliq, Tuhan Penyeru Alam.
Ponco, 24 Desember 2017
Komentar
Posting Komentar